Rabu, 16 Desember 2015

Doodling is fun


Pernah denger kata "doodle" atau "doodling" ?
Itu lho gaya menggambar dengan mencorat-coret kertas yang gambarnya biasanya abstract, ada yang bermakna ada juga yang tidak bermakna. Seringnya sih menggambarnya asal-asalan tapi selalu punya bentuk yang unik dan menarik.

Nah, minggu lalu aku nemunin buku gambar yang masih tuebel dan seperangkat alat gambar punya adek yang udah lama nggak kepake. Adekku bisa gambar, tapi gara-gara sibuk jadi terabaikan deh tuh hobinya, skill-nya jadi nggak diasah lagi.
Iseng-iseng aja aku mulai nge-doodle, gara-gara doodle art ini lagi hipe banget. Jadi penasaran pengen nyoba kira-kira bagus atau enggak hasilnya.

Kalau aku lihat ditutorialnya, mereka pada cepet-cepet banget ih gambarnya. Pada jago tapi bikin pusing, hehe. Setelah lihat beberapa tutorial di google, akhirnya ku putuskan untuk menggambar.

This is  my very first doodle. First try juga buatnya. Waktu itu buat nyemangatin temen yang mau ujian.


Lama-lama jadi ketagihan yo, gara-gara hasilnya lucu banget. Pengen nyoba, tapi doodle apa ya? Akhirnya doodling anak temen yang umurnya menginjak 7 bulan. hehe.



Itungannya masih kasar sih ya, tapi aku ndak akan menyerah haha. Pas temen aku mau ulang tahun, aku bikin doodle art buat ngucapin ke dia. Alhamdulillah ya dia suka. 



Terus ini lagi doodling nama temen, karena dia request. Tapi mood swing banget, sampe sekarang belum selese, ditambah sibuk terus nggak sempet akhirnya jadi males. Astaghfirullah. Jangan ditiru ya teman-teman. Semoga bisa semangat doodling lagi ya, Lu!

Aamiin Ya Rabb!
Semangat!


Sabtu, 12 September 2015

We Broke UP


"Haaah? Putus? Seriusan kalian putus?"
"Iya. Putus for something better."
"Hhhh, nggak nyangka ih! Laki-laki emang bener ya! Bikin sakit doang bisanya. Something better apa'an. Cih!"
"Udah... I'm totally okay kok. Kaget awalnya doang, sekarang aku uda paham..."
"Paham? Maksudnya...?"

Airin, salah satu sahabatku sepertinya sudah jenuh dengan tingkah polah laki-laki yang sering menyakiti wanita. Of course, she did! Dia adalah salah satu wanita yang menjadi saksi bagaimana beberapa laki-laki bertingkah laku seenaknya dan membuat sakit hati wanitanya. Dia yang lebih sering marah ketika ada wanita yang diterlantarkan oleh lelakinya. Dia, a good listener dan a problem solver minded banget, itu yang bikin kita-kita nyaman ada di dekatnya dan cerita apa aja. 'Aku sih mending stay single aja deh ya, daripada nantinya sering tersakiti. Sudah cukup airmataku yang ikut mengalir gara-gara kalian.' ulasnya. Haha, dasar Airin.

Dan yeah, she's Airin, the most shocked girl bout why me and Kahfi broke up our ten years relationship. But, seriously, we broke up for good. Kahfi adalah seorang laki-laki baik yang aku pacari kurang lebih 10 tahun ini. Sebulan setelah peringatan 10 tahun hubungan kita, dia memutuskan untuk mengakhirinya. For the first time I heard the sentence "Let's broke up" from him, and I'm just like... yaudah mau gimana lagi, aku bisa apa. Sudah setahun ini, setelah Ramadhan tahun lalu, Kahfi dapet hidayah dari Tuhan. Dia jadi mempelajari agamanya lebih dalam, dan lebih dekat denganNya. He did experience all that all the things got easier when he's closer to God. It's good awalnya, tapi tidak untuk hubunganku dengan Kahfi.

Selama setahun ini, sikap Kahfi sudah berubah, total. Karena dia (sudah) sangat menjaga wudhunya, secara otomatis kita sudah tidak bersentuhan lagi. Berjabat tangan pun tidak. Ouch, it hurt me a lot at the beginning. Aku belum sepenuhnya mengerti. Dan, yang paling parah, dia mulai banyak mengkritik. Cerewet (he used to be a cool guy). Mulai dari sholatku (ini bagus). Dia sangat sangat menganjurkanku untuk sholat tidak hanya 5 waktu tapi juga tepat waktu. Mungkin karena setan dalam diriku ini banyak, jadi aku justru sedikit terganggu dan terkekang. Dia juga sudah mulai menggunakan ayat Qur'an dan Hadist ketika berbicara. Apapun topik yang sedang kita bicarakan, pasti satu atau dua ayat Qur'an. It drive me crazy, karena jelas aku kalah telak.

Tentang makan, dia sudah mulai menasehati tentang cara makanku. Cara makan yang baik adalah dengan cara berdoa terlebih dahulu, lalu memakan makanan dengan penuh syukur dan nikmat. Bagaimana nasi dan sayur mayur ini berasal, bagaimana mereka diolah, kita harus bersyukur karena kita bisa mendapatkannya dengan lebih mudah (sekarang). Dan, makan itu baiknya tidak disambi dengan melakukan hal lain seperti mainan gadge, berbicara, etc. Kalau makan ya makan, setelah selesei makan baru mainan gadget atau ngobrol. Itu semua dilakukan agar tidak mengurangi rasa syukur kita pada makanan. OH MY, IT'S HARD!

Next, hanging out with friends often, laughing out loud, sedikit demi sedikit harus aku kurangi jika itu hanya akan menambah pundi-pundi dosaku. Kahfi sangat paham bagaimana aku kalau sudah ngumpul sama temen-temen. Ya ngomongin oranglah, sholatnya molorlah, atau tertawa terbahak-bahak. Untuk apa jalan-jalan ke Mall kalau sholatnya jadi telat. Untuk apa piknik jauh-jauh kalau sampe lupa sholat, etc etc. Untuk semua kegiatan yang akan ku lakukan, harus dipikirkan segi baik dan buruknya. Kalau banyak mendatangkan kebaikan, lanjutkan. Kalau banyak buruknya, semua pilihan ditanganmu, jelas Kahfi. Hmmm, I'm about to cry. Karena semua itu benar.

Belum lagi tentang membaca Al-Qur'an. Dia menyarankanku untuk rutin membaca Al-Qur'an (beserta artinya juga mengamalkannya), karena Al-Qur'an nanti yang akan menolongku saat di akhirat kelak (selain amal ibadah dan doa-doa). Dan tentang memakai pakaian yang tidak ketat, jangan minum sambil berdiri, menjaga wudhu, etc, etc. Ouch, semua itu sungguh membuatku kesal karena semua yang dikatakannya itu benar, dan aku belum sampai pada level itu. It needs process, cuz those things are truly not easy. My lips kept sealed. Aku enggak protes, aku coba untuk mengerti dia, dia, dia, dan dia. Because I love him, and I think I need to change the way I love him. It isn't asking "udah makan belum?" "lagi dimana, sama siapa, lagi ngapain?" anymore, but it has to be fulfilling whatever he wants me to do.

Why?

Sehari setelah Kahfi ngomong kalau kita berdua udah nggak pacaran, aku memikirkan semuanya. Merenungkan semuanya. Apakah ini benar-benar terbaik untuk kita? Apakah semua ini untuk kebahagiaan kita berdua?

Aku selalu berfikir bahwa aku akan memenuhi semua permintaan dan kata-kata Kahfi karena aku ingin dia senang, bahagia, dan bangga that I am his girl. But then, semula yang aku pikirkan hanya untuk Kahfi, Kahfi lagi, dan Kahfi terus, sekarang semuanya berbalik. Kahfi melakukan itu semua semata hanya untuk aku, aku, dan kebaikanku. Dia menggiringku menjadi wanita yang lebih baik agar kelak kita bisa mencapai kebahagiaan yang hakiki. Dia mengajakku untuk lebih dekat dengan Tuhan, agar hidupku berjalan lebih mudah. Semuanya hanya untukku, dan tentu saja melalui campur tanganNya.

Just because he broke you up doesn't mean he didn't love you.
Just because he broke you up doesn't mean he will stop caring you.
Just because he broke you up doesn't mean you are allowed to meet another guy.
Just because he broke you up doesn't mean the world is over.
Setidaknya ini berlaku untukku dan Kahfi...

Setelah dua bulan kita broke up, Kahfi justru semakin care. Semakin sering membawakanku kue, semakin ingin tau kegiatanku apa aja, semakin support semua kegiatan-kegiatan baik yang aku lakukan. Eventho I can't hug him anymore or hold his hands, it doesn't matter. It's for our goodness.We broke UP to make our God Almighty UP there happy. Still, we keep setting UP our brighter future (together). The goal is only one, Jannah. Meeting in Jannah together with all family and friends is all the matter.

Kahfi, I don't know what to say but thank you very much. Thank you for leading me to be a better muslimah. I promise I'll do my best. You know, it needs process. But no matter how little, process is still a process, I just need to keep it UP!

Yang terpenting sekarang adalah aku udah nggak perlu drama jelly jelly jealous lagi. Sama aku aja dia udah nggak berjabat tangan, apalagi sama wanita lain. We didn't break UP, but we make the good things UP!

Ya kurang lebihnya aku sama Kahfi begitu, rin...

Rin...

AIRIIIIINNNNNNNNN.... !!! KAMU TIDUUUURRR????!!!
IIIIHHHH KESEEEEELLL....


ZZzzzzZZzzzzzZZZZZzzzzz.....





Minggu, 06 September 2015

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Assalammu'alaikum...

Halo Halo Hola!
This is my very first time to post my traveling journey. Hehe, sebenernya saya juga nggak terlalu sering traveling sih, cuma karena lagi pengen cerita aja, jadi saya post. Saya post, karena pengen cerita. Saya pengen cerita, jadi saya ngepost.Yaudah gitu pokoknya ya :D

So, let's start from the nearest place! Klenteng Sam Poo Kong Semarang !


Klenteng Sam Poo Kong ini letaknya deket banget sama rumah simbah putri saya. Kalau kita naik motor/mobil, nggak lebih dari 10 menit juga udah sampe tempatnya. Terhitung sudah 3 kali saya berkunjung ke tempat itu, dan masih pengen ke sana lagi. Haha, kenapa? Karena, saya suka warna kuning + merah (hehe ini nggak jelas banget). Kedua, saya suka tempatnya dan cerita dibalik Sam Poo Kong. Ketiga, karena kamu ngajakin, jadi saya mah ayo aja (MAKIN NGGAK JELAS). :D

Tahun 2015 ini saya belum maen ke sana lagi, karena emang belom ada yang ngajakin dan belom ada temen yang asik diajak ke sana. Tapi sudah saya masukan ke wishlist 2015 kok, jadi tinggal berdoa aja semoga terlaksana. Aamiin. 

Let's Xplore then! :)

Tentang Sam Poo Kong

Sejarah berdirinya Sam Poo Kong tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He ( nama gaulnya Laksamana Cheng Ho ). Menurut cerita, Laksamana Cheng Ho sedang melakukan perjalanan jauh dari China. Perjalanan itu panjang dan melelahkan, jadi stamina si awak-awak kapal banyak yang menurun, bahkan ada yang jatuh sakit. Nah, singgahlah Laksamana Cheng Ho dkk. ke desa Simongan, Semarang. Karena nyaman, ia memutuskan untuk menetap sementara di tempat tersebut.

Patung Laksamana Cheng Ho
Dan wow, siapa yang nyangka bahwa keputusan Laksamana Cheng Ho bakal membawa sejarah baru di Semarang. Banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di Simongan (nggak heran kalau sekarang daerah Simongan banyak warga keturunan Tiongkok :D). Dan karena setelah mendarat Laksamana Cheng Ho membangun masjid di tepi pantai (iya, dulu Simongan itu deket pantai), eh perkembangannya sekarang justru menjadi sebuah klenteng yang bernama Klenteng Sam Poo Kong.


Menurut inskripsi di Klenteng Sam Poo Kong yang ditulis dalam tiga bahasa, Inggris, China, dan Indonesia, tercatat Laksamana Cheng Ho sudah dua kali datang ke Simongan, Semarang, yaitu pada tahun 1406 dan 1416 M.

Ada relief tentang perjalanan Laksamana Cheng Ho juga lho
Inskripsi berbahasa Inggris
once upon a time...
I really thank to Laksamana Cheng Ho. Karena beliau, saya jadi bisa menikmati bangunan bergaya China tanpa harus terbang ke sana. Sejauh ini, klenteng Sam Poo Kong adalah klenteng terluas yang pernah saya kunjungi, ehehehe. 

Anyway, ada beberapa bangunan yang berdiri di Klenteng Sam Poo Kong. Pertama adalah Gua Batu yang dulunya menjadi tempat Laksamana Cheng Ho melakukan ibadah sholat. Selain Gua Batu, berdiri juga beberapa bangunan lain seperti bangunan pemujaan utama Klenteng Besar, Klenteng Tho Tee Kong, dan altar makam orang-orang kepercayaan Laksamana Cheng Ho.

Pemberian nama bangungan makam-makam itu juga cukup unik, karena berdasarkan pada benda yang berasal dari kapal. Contohnya Kyai Cundrik Bumi yang merupakan tempat segala macam persenjataan untuk awak kapal. Kyai/Nyai Tumpeng yang menyangkut urusan makanan di kapal, dan Kyai Djangkar yang merupakan tempat meletakkan jangkar kapal.



Altar Makam Kyai Djangkar
Altar arwah Hoo Ping adalah arwah para pelaut dan pembantu Cheng Ho yang gugur pada saat bertugas.

Altar Makam Arwah Hoo Ping
Altar Makam Nabi Khong Hoe Tjoe
Pengunjung yang sedang berdoa (maaf ya kak, saya jepret tanpa ijin :( )
Selain berziarah dan berdoa, pengunjung bisa juga lho melakukan ritual Ciam Si. Itu lho, seperti ramalan yang bisa melihat masa depan kita. Saya sih enggak percaya yang begituan, tapi kalau mau coba buat having fun juga seru itu. Kata mbaknya penjaga tiket Klenteng Utama, kalau pengen nyoba ritual Ciam Si harus diniatin dulu dari rumah, kalau nggak, nggak bisa. Haha, tau deh itu bener apa nggak.

Ritual Ciam Si? Caranya? Hmmm...
Buat yang percaya/just for fun, ritual Ciam Si ini bisa dilakukan dengan membakar dupa di gua batu terus kita ngelempar kepingan semacam koin di depan altar sembahyang. Kalau hasil lemparan kita salah satu kepingnya kebuka dan satunya nutup, itu dipercaya kalau kita bakal dapet hoki. Hihi.


Cara lain juga ada, pake bambu. Jadi pengunjung melempar beberapa bambu secara acak, terus kalau ada batang bambu yang jatuh di hadapan altar sembahyang, batang bambu itu diserahkan ke juru kunci yang ada di sana. Lalu, juru kunci mengambil kertas yang sudah dinomori 1 sampai 28. Nomor yang diambil disesuaikan sama batang bambu yang jatuh. Nah, nomor tadi isinya syair-syair gitu, yang maknanya diterjemahkan oleh sang juru kunci. Syair-syair tadi adalah gambaran bagaimana peruntungan nasib kita di masa datang.

my first time coming here (2013)
Oh iya, di sana juga bisa sewa pakaian pendekar dan putri Tionghoa lho, tapi kurang tau deh biayanya berapa. Yang jelas biaya masuk Klenteng Sam Poo Kong murah banget, 3000 rupiah kayaknya. Kalau sekarang dolar naik, ya paling jadi 5000 rupiah. Untuk masuk ke Klenteng Utama tiketnya 20.000 rupiah doang dan kita sudah bisa melihat bukti sejarah yang kece. Hehe.


Gimana, masih ragu buat nikmatin salah satu cagar budaya di Kota Semarang ini? 
Sssst, kabarnya kalau malem viewnya makin bagus, hihihi.
Langsung cuss aja ke Klenteng Sam Poo Kong Jalan Simongan Raya no. 129 Semarang Jawa Tengah

More photos (scroll down, hehehe)

my family outing - 2nd time coming (2014)

even I took picture in the same spot (1)
same spot (2) - 3rd time coming

my 3rd time coming here is with this buddy

me, panda, and yellow red
Now, waiting for the next visiting, uyey!

Wassalammu'alaikum wr. wb....





Jumat, 14 Agustus 2015

Manjadi Single


Setelah menjadi single, aku melihat semua orang jatuh cinta.

Aku, dengan jelas merasakan cinta. Perasaan bahagia saat jatuh cinta.

Saat kau memandang seseorang. Saat kau melihat bayanganmu sendiri di matanya. 

Saat kau kan mati-matian lakukan apa saja hanya untuk membuatnya bahagia.

Selalu ingin merasakan bahagia bersamanya. Selalu ingin melewati kesedihan berdua.

Saat tak saling bicara karena masalah kecil, dan menangis haru ketika berbaikan berbaikan.

Saat seseorang dengan sigap menggunakan lengan jaketnya, mengeringkan jok motor yang basah karena hujan, untukmu.

Saat seseorang menjadi sumber jawaban atas semua pertanyaan tak masuk akalmu

Saat kau menjadi alasan mengapa dia tetap tertawa ketika cobaan sedang ramai menghinggapi.

Itu, bukan peranku... untuk beberapa saat.

Sekarang, ini pertama kalinya bagiku untuk mengosongkan ruang yang ada di hati.



Rabu, 04 Februari 2015

Bagaimana


Bagaimana jika pelukmu tak lagi menenangkanku?

Bagaimana jika hadirmu tak lagi kucandu?

Bagaimana jika aku sudah lelah menunggumu?

Bagaimana jika aku menyerah untuk memperjuangkanmu?

Bagaimana jika waktu mengikis rinduku padamu?

Bagaimana jika aku berhenti mengharap hadirmu?

Bagaimana jika hatiku tak lagi memilikimu?

Bagaimana jika aku tak lagi memperdulikanmu?

Bagaimana jika hatiku tak lagi untukmu?

Bagaimana?



Jumat, 23 Januari 2015

AIR TERJUN SRI GETHUK, JOGJA



There is a hidden message in every waterfall. It says, if you're flexible, falling will  not hurt you.

So, our next destination is Air Terjun Sri Gethuk cint! Letaknya masih satu arah sama Goa Rancang Kencono, kira-kira 1,5 jam dari pusat kota Jogja. Seneng deh kalau ada tempat wisata yang letaknya deketan gini. Jadi bisa hemat waktu dan tenaga. Alhamdulillah.

Untuk menuju air terjun Sri Gethuk kita cukup menggunakan kaki untuk berjalan lhooo (re: mlaku). Banyak sekali yang harus kita lewati; mulai dari tempat parkir, warung-warung pedagang penjual makanan dan souvenir, tempat wudhu, dan kebun yang jalannya lurus naik turun. 

di parkiran sempet pose? Yauda sih ya~

mengejar mas-mas

Ada dua cara untuk menuju ke air terjun Sri Gethuk. Cara pertama ni, setelah sampai parkiran dan warung-warung pedagang makanan + souvenir, kita bisa berjalan menuju air terjun melewati pematang sawah dan sungai-sungai kecil. Indah cuy! Setelah itu, kita bakal olahraga bentar naik turun tangga yang sebagian sudah disemeen dan sebagian masih batu tanah. Baru deh kita sampai di Air Terjun Sri Gethuk.





otw Sri Gethuk

Nah untuk cara yang kedua nih, pas banget buat saya yang males jalan naik turun, haha. Kita bisa menggunakan perahu hanya dengan biaya 5000/orang. Perahu ini melewati sungai Oyo yang dipenuhi oleh tebing-tebing batu dan air terjun kecil-kecil. Cocok buat cuci mata cari yang seger-seger sih menurut saya. Kalau saya dan temen-temen memilih jalan kaki terlebih dahulu menuju Air Terjun Sri Gethuk, lalu waktu pulang kita naik perahu deh.



Alhamdulillah touch down Sri Gethuk waterfall, hehe. Dan kita langsung disambut oleh pelangi, wohoo. Berasa pengen ganti nama jadi Lulu Pelangi (opo sih!). Air Terjun Sri Gethuk saat itu sedang ramai-ramainya, maklum ita berkunjungnya saat weekend gitu. Dengan tinggi sekitar 20an meter, air terjun ini mengalir cukup deras. Cocok banget buat yang mau mandi, main-main air ataupun berenang. Kita semua waktu itu nggak ada yang turun sih, soalnya ramai. Syukur alhamdulillah menikmati air terjun dengan motif-motif bebatuan yang artistik ini sudah membuat kita bahagia. 

Yuk, saatnya kita pulang... naik... perahu... hehe.

ini gambar dari google gaes



abaikan diriku --"



Air Terjun Sri Gethuk menambah jumlah tempat wisata yang ada di Gunung Kidul. Nggak heran sih kalau Gunung Kidul makin lama makin heiittsss dan makin banyak dikunjungi orang. Jadi perjalanan hanya sampai di sini? Enggak, masih ada satu lagi kok. Yang ini juga nggak kalah indah. Stay tune!

Salam.

Kamis, 22 Januari 2015

Rumah

Saya berdoa setiap malam, semoga kamu dipertemukan segera dengan Rumahmu. Tempat kamu bisa menjadi dirimu sendiri, apa adanya, dan masih tetap dicintai.
Tempat kamu disambut hangat, tiap kali kau muncul di ambang pintu. Tempat kamu selalu pergi setelah mendengar kata ‘cepat pulang’.
Tempat kamu menemukan keyakinanmu, keseimbanganmu, dan keteguhanmu. Tempatmu berlindung, tidak hanya dari panas dan hujan, tapi juga dari basa-basi dan kepura-puraan. Tempatmu bisa berbagi senyuman sekaligus tangisan, tanpa kamu perlu dituduh pencari perhatian.
Tempat kamu memejamkan mata tanpa ketakutan akan bahaya. Tempat kamu terbangun dengan senyuman yang sama lebar dengan semalam.Tempat dimana segala jalanmu berujung.
Tempat kamu selalu kembali dan kembali tidak peduli sejauh apapun kamu pergi. Tempat kamu hidup berbahagia, selama-lamanya.

Untuk Perempuan Pendampingmu




Teruntuk perempuan pendampingmu (( kelak )),
Saya hanya ingin bilang, bahwa kamu sungguh beruntung. Dan pada saat nanti, saya tak lagi bisa menahan diri untuk tidak merasa iri padamu. Bahkan untuk tatap matanya yang penuh kasih, tertuju hanya untukmu.
Semoga cinta akan tertaut di hatimu selamanya.

Rabu, 21 Januari 2015

Di Bawah Perut Bumi ( GOA RANCANG KENCONO, JOGJA )


Mulutku kering kerontang, menunggu pasokan air segar masuk ke tenggorokan. Kuambil botol minumku dan membuka penutupnya. Baru tiga tegukan, sopir mobil ELF yang kutumpangi menginjak pedal rem secara mendadak.

“OMG mas…!!!”
“AllahuAkbar!!!”
“YaAllah Gusti!!!” seru teman-temanku yang kaget.
“Ini udah sampai lho mbak…”, ujar pak supir.

Buru-buru aku dan teman-temanku turun. Tempatnya masih asri, banyak pepohonan sana-sini. Asyique. Aku penasaran, kenapa temanku merekomendasikan tempat ini. Apa gara-gara banyak bule-bule bertebaran ataukah karena biayanya yang cocok dikantong. Oops!

Ternyata Goa Rancang Kencono ini terletak di Desa Wisata Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul which is lagi ngehits banget sekarang (dari dulu kalik). Di Kabupaten Gunung Kidul banyak sekali pantai, goa-goa dan wisata alam lain yang melambai-lambai ingin dikunjungi.

Wadaw, setelah sampai di depan goa ( yang biaya masunya cuma 3000 rupiah), kita disambut oleh batu hitam yang aku nggak tau alasannya kenapa dia bisa berdiri di situ. Langsung aja, cekrek!


sekitaran goa Rancang Kencono

Goa Rancang Kencono adalah salah satu goa yang bisa dimasuki siapa saja tanpa alat khusus. Yang bikin menarik (menurutku) adalah saat kita masuk goa ini kita seperti berada di dalam tanah. Hehehe. Jadi saat memasuki goa ini, kita harus menuruni tangga batu dulu, gaes.

tangga menuju masa depan


Nah, saat tepat berada di mulut goa, kita bakal disambit/disambut sama Pohon Klumpit ( Terminalia Edulis ) yang kabarnya sudah berusia lebih dari 2 abad. Ulalala! Setelah melewati Pohon Klumpit, kita disuguhi oleh pelataran yang cukup luas dan Stalagtit yang menggantung di langit-langit gua. Eksotis!

POHON KLUMPIT



Latar luas bisa buat camping euy!

Disebelah pelataran yang luas, terdapat ruangan yang sempit dan gelap gulita. Kita harus melewati lorong secara bergantian kalau mau masuk, sambil merunduk dan pakai lampu senter cuy. Ternyata setelah melewati lorong, kita disambut oleh bukti-bukti sejarah perjuangan lascar Mataram saat melawan Penjajah Belanda. Di dinding goa terpampang nyata cetar membahana sebuah “prasasti” bertuliskan Prasetya Bhinekaku, yang disebelahnya terdapat lambang burung garuda.


Nggak jauh dari "prasasti" tadi juga terdapat ornamen unik (yang nggak aku foto) yang berbentuk seperti sebuah kunci yang nempel pada dinding goa. Kata petugasnya sih, konon kunci ini adalah kunci gaib yang membuka jalan dari goa Rancang encono menuju ke Gunung Merapi. Wiiiw, keren euy! Bisa ada unsure mistisnya juga ya.

Hmm, entah itu benar atau enggak tentang itu, menurutku goa Rancang Kencono itu goa yang unik dan eksotis yang patut kita jaga dan lestarikan. Siapa tahu beberapa tahun kedepan bisa berkunjung lagi,  ya kan? Kalau sekarang masih sama rombongan temen-temen, kalau besok sama rombongan keluarga baru. Ciyee :D

Beneran mau kesini lagi?
IYA!

Ps:
Letak goa Rancang Kencono sebenarnya searah dengan Air Terjun Sri Gethuk. Jadi kalau kita kesana itu ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Cihuy!


LED.

Jumat, 02 Januari 2015

Selamat Ulang Tahun

Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam sepi. Meniup lilinku sendiri tepat ketika hari berganti. Menghitung tiap rizki yang diberi Tuhan tanpa gaduh; udara, cahaya, jantung yang berdetak, atau senyum yang merekah di bibir saya sendiri.
Saya akan berbaring menatap langit-langit, mengingat-ingat segala yang terjadi setahun kemarin; Berapa jauh saya berjalan? Berapa orang yang saya temui? Berapa banyak saya belajar? Kemudian tertawa geli setelahnya. Saya tidak pernah kemana-mana. Dan kemanapun melihat, bayangmu masih satu-satunya yang kutemui. Sejak kamu pergi, satu-satunya yang kupelajari hanya menanti dan menutup hati.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam riuh. Dikelilingi manusia-manusia paling baik sejagad. Menerima tiap senyum dan cinta tercurah tak henti-henti. Bahkan di hari ini kamu bertukar salam dengan orang-orang yang biasanya tak bertukar kata-kata. Meniup lilin dan mendengar tiap doa dipanjatkan, tiap harap diamini. Sekalipun tiap doa harus diulang tiap tahun. Terima kasih untuk tidak lelah mengharapkan yang terbaik untuk saya.
Saya benci kejutan. Saya lebih sering tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Tapi saya suka kado. Dan segala macam isinya. Saya suka cerita lucu dan tiap tawa yang berkelindan diantaranya. Dalam tiap jeda, saya bersyukur untuk tiap tawa, kado dan (bahkan) kejutan. Saya bersyukur telah dicintai terus menerus sepanjang hidup. Telah dikirimi Tuhan begitu banyak manusia baik yang menghujani saya sepanjang waktu dengan cinta. Meskipun satu-satunya cinta yang saya mau tidak pernah jadi milik saya, di sisa hidup.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya di detik-detik terakhir. Saat tiap selamat telah dibaca dan tiap tiap bingkisan telah terburai isinya. Tiap doa telah didengar dan tiap tawa menguap di udara. Sepi kembali,  kali ini dengan lara.
Ketika seribu selamat tidak berarti apa-apa dibanding satu darimu.Ketika sejuta senyuman tidak pernah sanggup mengalahkan milikmu.Ketika kamu tetap jauh berharga, bahkan tanpa lilin dan kejutan. Tanpa kado. Tanpa apa-apa.Ketika menunggu sesuatu yang tak pernah datang jadi begitu alami, bagiku.


Selamat Ulang Tahun.