Jumat, 23 Januari 2015

AIR TERJUN SRI GETHUK, JOGJA



There is a hidden message in every waterfall. It says, if you're flexible, falling will  not hurt you.

So, our next destination is Air Terjun Sri Gethuk cint! Letaknya masih satu arah sama Goa Rancang Kencono, kira-kira 1,5 jam dari pusat kota Jogja. Seneng deh kalau ada tempat wisata yang letaknya deketan gini. Jadi bisa hemat waktu dan tenaga. Alhamdulillah.

Untuk menuju air terjun Sri Gethuk kita cukup menggunakan kaki untuk berjalan lhooo (re: mlaku). Banyak sekali yang harus kita lewati; mulai dari tempat parkir, warung-warung pedagang penjual makanan dan souvenir, tempat wudhu, dan kebun yang jalannya lurus naik turun. 

di parkiran sempet pose? Yauda sih ya~

mengejar mas-mas

Ada dua cara untuk menuju ke air terjun Sri Gethuk. Cara pertama ni, setelah sampai parkiran dan warung-warung pedagang makanan + souvenir, kita bisa berjalan menuju air terjun melewati pematang sawah dan sungai-sungai kecil. Indah cuy! Setelah itu, kita bakal olahraga bentar naik turun tangga yang sebagian sudah disemeen dan sebagian masih batu tanah. Baru deh kita sampai di Air Terjun Sri Gethuk.





otw Sri Gethuk

Nah untuk cara yang kedua nih, pas banget buat saya yang males jalan naik turun, haha. Kita bisa menggunakan perahu hanya dengan biaya 5000/orang. Perahu ini melewati sungai Oyo yang dipenuhi oleh tebing-tebing batu dan air terjun kecil-kecil. Cocok buat cuci mata cari yang seger-seger sih menurut saya. Kalau saya dan temen-temen memilih jalan kaki terlebih dahulu menuju Air Terjun Sri Gethuk, lalu waktu pulang kita naik perahu deh.



Alhamdulillah touch down Sri Gethuk waterfall, hehe. Dan kita langsung disambut oleh pelangi, wohoo. Berasa pengen ganti nama jadi Lulu Pelangi (opo sih!). Air Terjun Sri Gethuk saat itu sedang ramai-ramainya, maklum ita berkunjungnya saat weekend gitu. Dengan tinggi sekitar 20an meter, air terjun ini mengalir cukup deras. Cocok banget buat yang mau mandi, main-main air ataupun berenang. Kita semua waktu itu nggak ada yang turun sih, soalnya ramai. Syukur alhamdulillah menikmati air terjun dengan motif-motif bebatuan yang artistik ini sudah membuat kita bahagia. 

Yuk, saatnya kita pulang... naik... perahu... hehe.

ini gambar dari google gaes



abaikan diriku --"



Air Terjun Sri Gethuk menambah jumlah tempat wisata yang ada di Gunung Kidul. Nggak heran sih kalau Gunung Kidul makin lama makin heiittsss dan makin banyak dikunjungi orang. Jadi perjalanan hanya sampai di sini? Enggak, masih ada satu lagi kok. Yang ini juga nggak kalah indah. Stay tune!

Salam.

Kamis, 22 Januari 2015

Rumah

Saya berdoa setiap malam, semoga kamu dipertemukan segera dengan Rumahmu. Tempat kamu bisa menjadi dirimu sendiri, apa adanya, dan masih tetap dicintai.
Tempat kamu disambut hangat, tiap kali kau muncul di ambang pintu. Tempat kamu selalu pergi setelah mendengar kata ‘cepat pulang’.
Tempat kamu menemukan keyakinanmu, keseimbanganmu, dan keteguhanmu. Tempatmu berlindung, tidak hanya dari panas dan hujan, tapi juga dari basa-basi dan kepura-puraan. Tempatmu bisa berbagi senyuman sekaligus tangisan, tanpa kamu perlu dituduh pencari perhatian.
Tempat kamu memejamkan mata tanpa ketakutan akan bahaya. Tempat kamu terbangun dengan senyuman yang sama lebar dengan semalam.Tempat dimana segala jalanmu berujung.
Tempat kamu selalu kembali dan kembali tidak peduli sejauh apapun kamu pergi. Tempat kamu hidup berbahagia, selama-lamanya.

Untuk Perempuan Pendampingmu




Teruntuk perempuan pendampingmu (( kelak )),
Saya hanya ingin bilang, bahwa kamu sungguh beruntung. Dan pada saat nanti, saya tak lagi bisa menahan diri untuk tidak merasa iri padamu. Bahkan untuk tatap matanya yang penuh kasih, tertuju hanya untukmu.
Semoga cinta akan tertaut di hatimu selamanya.

Rabu, 21 Januari 2015

Di Bawah Perut Bumi ( GOA RANCANG KENCONO, JOGJA )


Mulutku kering kerontang, menunggu pasokan air segar masuk ke tenggorokan. Kuambil botol minumku dan membuka penutupnya. Baru tiga tegukan, sopir mobil ELF yang kutumpangi menginjak pedal rem secara mendadak.

“OMG mas…!!!”
“AllahuAkbar!!!”
“YaAllah Gusti!!!” seru teman-temanku yang kaget.
“Ini udah sampai lho mbak…”, ujar pak supir.

Buru-buru aku dan teman-temanku turun. Tempatnya masih asri, banyak pepohonan sana-sini. Asyique. Aku penasaran, kenapa temanku merekomendasikan tempat ini. Apa gara-gara banyak bule-bule bertebaran ataukah karena biayanya yang cocok dikantong. Oops!

Ternyata Goa Rancang Kencono ini terletak di Desa Wisata Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul which is lagi ngehits banget sekarang (dari dulu kalik). Di Kabupaten Gunung Kidul banyak sekali pantai, goa-goa dan wisata alam lain yang melambai-lambai ingin dikunjungi.

Wadaw, setelah sampai di depan goa ( yang biaya masunya cuma 3000 rupiah), kita disambut oleh batu hitam yang aku nggak tau alasannya kenapa dia bisa berdiri di situ. Langsung aja, cekrek!


sekitaran goa Rancang Kencono

Goa Rancang Kencono adalah salah satu goa yang bisa dimasuki siapa saja tanpa alat khusus. Yang bikin menarik (menurutku) adalah saat kita masuk goa ini kita seperti berada di dalam tanah. Hehehe. Jadi saat memasuki goa ini, kita harus menuruni tangga batu dulu, gaes.

tangga menuju masa depan


Nah, saat tepat berada di mulut goa, kita bakal disambit/disambut sama Pohon Klumpit ( Terminalia Edulis ) yang kabarnya sudah berusia lebih dari 2 abad. Ulalala! Setelah melewati Pohon Klumpit, kita disuguhi oleh pelataran yang cukup luas dan Stalagtit yang menggantung di langit-langit gua. Eksotis!

POHON KLUMPIT



Latar luas bisa buat camping euy!

Disebelah pelataran yang luas, terdapat ruangan yang sempit dan gelap gulita. Kita harus melewati lorong secara bergantian kalau mau masuk, sambil merunduk dan pakai lampu senter cuy. Ternyata setelah melewati lorong, kita disambut oleh bukti-bukti sejarah perjuangan lascar Mataram saat melawan Penjajah Belanda. Di dinding goa terpampang nyata cetar membahana sebuah “prasasti” bertuliskan Prasetya Bhinekaku, yang disebelahnya terdapat lambang burung garuda.


Nggak jauh dari "prasasti" tadi juga terdapat ornamen unik (yang nggak aku foto) yang berbentuk seperti sebuah kunci yang nempel pada dinding goa. Kata petugasnya sih, konon kunci ini adalah kunci gaib yang membuka jalan dari goa Rancang encono menuju ke Gunung Merapi. Wiiiw, keren euy! Bisa ada unsure mistisnya juga ya.

Hmm, entah itu benar atau enggak tentang itu, menurutku goa Rancang Kencono itu goa yang unik dan eksotis yang patut kita jaga dan lestarikan. Siapa tahu beberapa tahun kedepan bisa berkunjung lagi,  ya kan? Kalau sekarang masih sama rombongan temen-temen, kalau besok sama rombongan keluarga baru. Ciyee :D

Beneran mau kesini lagi?
IYA!

Ps:
Letak goa Rancang Kencono sebenarnya searah dengan Air Terjun Sri Gethuk. Jadi kalau kita kesana itu ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Cihuy!


LED.

Jumat, 02 Januari 2015

Selamat Ulang Tahun

Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam sepi. Meniup lilinku sendiri tepat ketika hari berganti. Menghitung tiap rizki yang diberi Tuhan tanpa gaduh; udara, cahaya, jantung yang berdetak, atau senyum yang merekah di bibir saya sendiri.
Saya akan berbaring menatap langit-langit, mengingat-ingat segala yang terjadi setahun kemarin; Berapa jauh saya berjalan? Berapa orang yang saya temui? Berapa banyak saya belajar? Kemudian tertawa geli setelahnya. Saya tidak pernah kemana-mana. Dan kemanapun melihat, bayangmu masih satu-satunya yang kutemui. Sejak kamu pergi, satu-satunya yang kupelajari hanya menanti dan menutup hati.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam riuh. Dikelilingi manusia-manusia paling baik sejagad. Menerima tiap senyum dan cinta tercurah tak henti-henti. Bahkan di hari ini kamu bertukar salam dengan orang-orang yang biasanya tak bertukar kata-kata. Meniup lilin dan mendengar tiap doa dipanjatkan, tiap harap diamini. Sekalipun tiap doa harus diulang tiap tahun. Terima kasih untuk tidak lelah mengharapkan yang terbaik untuk saya.
Saya benci kejutan. Saya lebih sering tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Tapi saya suka kado. Dan segala macam isinya. Saya suka cerita lucu dan tiap tawa yang berkelindan diantaranya. Dalam tiap jeda, saya bersyukur untuk tiap tawa, kado dan (bahkan) kejutan. Saya bersyukur telah dicintai terus menerus sepanjang hidup. Telah dikirimi Tuhan begitu banyak manusia baik yang menghujani saya sepanjang waktu dengan cinta. Meskipun satu-satunya cinta yang saya mau tidak pernah jadi milik saya, di sisa hidup.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya di detik-detik terakhir. Saat tiap selamat telah dibaca dan tiap tiap bingkisan telah terburai isinya. Tiap doa telah didengar dan tiap tawa menguap di udara. Sepi kembali,  kali ini dengan lara.
Ketika seribu selamat tidak berarti apa-apa dibanding satu darimu.Ketika sejuta senyuman tidak pernah sanggup mengalahkan milikmu.Ketika kamu tetap jauh berharga, bahkan tanpa lilin dan kejutan. Tanpa kado. Tanpa apa-apa.Ketika menunggu sesuatu yang tak pernah datang jadi begitu alami, bagiku.


Selamat Ulang Tahun.