Selasa, 23 Desember 2014

Selamat Hari Ibu, Ibu!


I was thinking that this song is truly true...

Kasih ibu, kepada beta... Tak terhingga sepanjang masa... Hanya memberi, tak harap kembali... Bagai sang surya menyinari dunia...

Ibu.
The woman who loves you more than herself.
The woman who is always there when you need her
The woman who will always forgive you when you make mistakes
The woman who never leaves you no matter how hard the situations gets.




Howard Johnson told me about Mother's Acrostic Poem. Let's see.

"M" is for the million things she gave me,
"O" means only that she's growing old,
"T" is for the tears she shed to save me, 
"H" is for her heart of purest gold,
"E" is for her eyes, with love-light shining,
"R" is means right, and right she'll always be.

Put them all together, they spell "MOTHER", a world that means the world to me.

Ibu.
The one who runs to help you when you fall, and would have some pretty stories to tell.


To any children, their mother is equally perfect. To me, my mother is my heaven on earth.
To the world, you are a mother. To me, you are the world.
All that I am to be, I owe to my mother. No words can describe how much I love you, my one-stop-request of everything until now, my beautiful ibu Meineni Podang Musonief. Selamat Hari Ibu <3

Rabu, 24 September 2014

Happy Birthday, Bapak!


Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang memberiku limpahan kasih sayang...

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang memarahiku saat aku nakal...

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang selalu memberiku semangat bahwa mendapatkan nilai jelek dipelajaran matematika bukanlah hal yang sangat buruk...

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang selalu mengingat hari kelahiranku...

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang mengejekku bahwa aku kurang cekatan dan teledor... :p

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang selalu mengingatkanku untuk tidak mengotak-atik jerawat yang ada di pipi...

Selamat ulang tahun, laki-laki pertama yang membelikanku sepatu biru...

Selamat ulang tahun, laki-laki yang selalu mencintai Ibuku...

!! HAPPY BIRTHDAY !!

Happy birthday, Bapak!
Happy birthday, Lelaki Pertamaku!

Ada kebanggaan luar biasa besar karena memiliki sosok panutan sekaligus kesayangan. Ada do'a yang tak pernah putus, sekali pun oleh jarak yang jauh. Ada kecintaan paling utama, untuk Bapak yang terhebat di dunia.

Bagaimana caranya membalas ketulusan?

Untuk setiap detik perhatian dan barisan kalimat bijaksana yang selalu ku dapatkan.

Ketika canda halus dan kemarahan kecil selalu menjadi kenangan yang tak pernah dilupakan orang-orang, aku mengerti bahwa keikhlasan adalah segalanya. Aku mengerti arti ketulusan yang tak terbalaskan.

Selamat ulang tahun, Bapak kesayangan kami semua.

Limpahan do'a yang berawal "Semoga" Insya Allah selalu dipanjatkan oleh keluarga kecil kita, dan dari siapa pun di luar sana, sebagai bentuk balasan ketulusan.
Keimanan, kebaikan, kesehatan, keselamatan, kelengkapan harapan dan kebahagiaan semoga selalu menjaga jalan kehidupanmu, selamanya...
Tentang kasih sayang yang terkadang tak perlu ditunjukan dengan segara, tapi selalu kami rasakan. Kami tahu, kasihmu tak akan menua bersama senja.

Semoga kebahagiaan ini selalu ada, selamanya :')






Minggu, 14 September 2014

Planning of School Plant [ A Summary Report ]

LULU EKADINI ( 0203513036 )
Module 2 | Unit 4 | Planning of School Plant
Educational Management and Supervision
Monday 7 a.m


PLANNING OF SCHOOL PLANT

There are so many requirements to build a new school, it includes planning a school plant. When we want to build a new school we have to do the process of identifying, selecting, and acquiring a suitable site for the school to be located, set up appropriate physical structure that will assist in achieving the educational goals. The school plant planning process involves citing, construction, and also provision of recreation spaces for the achievement of educational goals.

There are some stages involved in the provision of school plant, and the stages can be in this form of a model:

 

Each of those stages has its particular characteristics and requires specialists from the ministry of education, school architects, educational consultants, accountants, and the engineers. The model also shows the interrelationship of the stages involved in the procurement of school buildings.

On the school site, there are five major spaces to enable it carry on the effective activities of teaching and learning. They are instructional spaces, administrative spaces, circulation spaces, spaces for convenience, and accessories.

Here, there are also several challenges that militates against proper maintenance of school plant. Among the challenges, they are:

ï Finansial Constraints
This very common problem  is the primary and  secondary schools. The  head  at  these   levels  of  education  are  starved  by  the  controlling  and regulatory body with fund  to maintain school plant.

ï Misuse of School Physical Facilities
This  is often common with  the way both  the  students and  staff make  use  of  the  toilets,  lecture  rooms,  libraries,  furniture,  fittings,  and other school facilities.

ï Mismanagement of Maintenance Funds and Materials
School  administrators  in Nigeria mostly  do  not  spend  the  allocation  for maintenance  appropriately.  Money  allocated  for  maintenance  is  either used for personal purposes or on things other than maintenance.

ï Lack of Dedication on the Part of Custodians
The custodians are those  in  charge  of  the maintenance  of  the  physical  The  custodians  are facilities in the school. The attitude of the custodians to work is very poor. Some   of   them   are   absent   from  work  without   reasons.   They   lack maintenance  culture.

With the present economic situation, the school administrators are not sure of the amount of  money  to  be  received  from  the  government  as  imprest  or  for  maintenance.  The following  strategies  could  be  adopted  to  deal  with  the  challenges  of  school  plant maintenance:

¡ Community   Participation
The community  needs  must   have  been  considered  and  given  priority  at  the initial  plant  planning  for   the   school.

¡ Creation of Awareness
The government at  local, state and federal levels, educational administrators,   curriculum   planners   should  embark   on enlightenment campaign through the media on the need to properly use and maintain the school plants.

¡ Setting up of Special Committees
These committees should be set up by the  school  administrators  at  the  beginning  of  the  term.

¡ Regular School  Inspection/Supervision
Regular  school  inspection  by the  school  head  or  ministry  of  education  will  assist  in  detecting  the problems on any of the school plant which if necessary action are taken to remedy them  early will prevent total breakdown of the school plant.

¡ Provision of Adequate Funds
Government/Supervisory agencies should make available to the institutional   administrators  adequate   funds   to maintain  school  plant   in  schools.

School buildings are designed to meet the educational program requirements and to satisfy both the physical and emotional needs of both the teachers  and  learners. For  this  reason,  and  many  more,  school  building  should  be considered   and  planned   effectively   to   allow   for   effective   teaching  and learning. However,  there  are  also   some  challenges militating against school plant maintenance.

Jumat, 05 September 2014

Hujan Awal September


"Kamu sampe rumah jam berapa?"

"Sebentar lagi... Ini hari Kamis, hujan deras. Tau kan padatnya seperti apa?"

"Okay, aku tunggu. Aku sudah panaskan makan malamnya."

"Sabar ya, aku segera datang."

Kuletakkan ponselku tak jauh dari meja makan. Sudah hampir tiga jam aku menunggu suamiku pulang. Hari ini kubuatkan makan malam kesukaannya. Malam ini adalah perayaan hari jadi pernikahan yang keempat.

Sesekali kuperhatikan gerak jarum jam, mondar mandir dari ruang makan ke ruang tengah. Gusar sekali aku dibuatnya.

Rumah kami hanya terisi dua kepala. Tak ada tangis bayi atau gelak tawa balita. Hanya kami berdua. Tapi suamiku tak sekalipun mengeluh. Ia tak pernah bersedih atas kehendak Tuhan bahwa rahimku tak bisa memberinya keturunan. Kami berbahagi, walau hanya berdua.

"Sayang... tidurlah dulu, tak usah menungguku. Biarlah makan malammu dingin, asal tubuhmu tidak. Pasanglah sendiri selimutmu. Maaf malam ini kamu harus melakukannya sendiri bukan dengan tanganku. Aku takut tidak bisa sampai rumah tepat waktu. Tubuhku belum sampai, tapi hatiku sedang memelukmu sangat dalam. Selamat hari jadi yang keempat. Bahagialah selalu, karena kamu kucintai selamanya."

Pesan itu sampai di ponselku, menangisku dibuatnya. Bagaimana suamiku bisa mengetik pesan seindah ini.
Kepalaku batum masih kutunggu kedatangannya.

Sesekali menguap, memerhatikan jarum jam lagi, lagi... dan lagi.
Rupanya kantuk tak kunjung datang.


"....You know I can't smile without you,
I can't smile without you
I can't laugh and I can't sing
I'm finding it hard to do anything...."


Ponselku berbunyi,
Saat itu pukul 02.30. Cukup lama aku tertidur rupanya.
Hmmm, nomor penelpon tak kukenal. Tapi kuberanikan diri menerimanya.

"Assalammu'alaikum. Halo.. Siapa ini?"
"Wa"alaikumsalam. Benar ini dengan Ibu Aisyah, istri Bapak Yusuf?"

Tak kuasa aku mendengarkan suara disebrang sana.
Telepon itu dari Rumah Sakit Sultan Agung, tak jauh dari rumah kami.
Katanya suamiku ditemukan tewas di tempat, seketika saat ada truk dari arah berlawanan menabrak mobilnya. 

Suamiku yang paling kutunggu kedatangannya.
Suamiku akan duduk berdua menikmati masakanku.
Suamiku yang mencintaiku selamanya, bahkan kuyakin sampai ajal menjemputnya.

Tangisku pecah, lebih keras dari hujan yang jatuh di teras rumah.
Hujan di awal September ini begitu deras,
tapi jauh lebih deras lagi di sini, di hatiku.


Selasa, 02 September 2014

Untitled


Sisa hujan masih melekat basah di sepanjang Siliwangi.
Seperti lekang ingatan tentang mantan kekasih yang tak kunjung usai.
Aku sesekali memandangi argo taksi yang terus memacu.
Masih lumayan jauh dari tempat yang akan ku tuju.

Jalanan padat, kendaraan berdesakan saling ingin cepat sampai ke tempat tujuan.
Seperti pikiranku yang sesak diisi dua orang.
Memang bukan hal baik, memaksakan keinginan yang bertolak belakang dengan kenyataan.

Aku memutar-mutar ponsel di tangan kanan.
Rasanya cukup ragu dengan apa yang akan kulakukan.

"Bisa ke Mall Ciputra satu jam dari sekarang?"

"Emang pacarmu kemana?"

"Bisakah ndak usah bertanya?"

"Tinggal bilang aja kalau kamu rindu, nanti aku akan ke sana."

"Ada yang pengen aku omongin..."

"Tentang?"

"Aku rindu pacarku dan mulai lelah membohonginya hanya untuk mencuri waktu bersama denganmu..."

"....."




Sabtu, 23 Agustus 2014

Mungkin

Warna kulitku sengaja dibuat gelap seperti ini, karena jodohku menyukainya.
Bentuk wajahku bulat seperti ini, karena jodohku menyukainya.
Kekonyolanku tidak bisa hilang, karena jodohku pernah jatuh cinta karenanya.
Mungkin,
Warna bola mataku sengaja dibuat Tuhan seperti ini, karena jodohku senang memerhatikannya saat aku dengan begitu antusias jika bercerita.
Bibirku sengaja dibuat sedikit tebal, karena jodohku senang menciumnya.
Jerawat dan kulit wajahku yang tidak mulus ini, adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa jodohku menerimaku apa adanya.
Mungkin, mungkin, mungkin..
sedemikian tidak sempurnanya aku, memang dirancang Tuhan sedemikian rupa untuk memberi tahu bahwa ada jodohku yang lebih dulu diciptakannya untuk menyeimbangkan juga melengkapiku. Seutuhnya.


SELAMAT, MAAF, dan TERIMA KASIH

“Aku pernah menyukaimu secara sederhana, layaknya embun pagi yang merelakan butirannya hilang disapa matahari. Seperti aku yang tersenyum saat pertama namaku terasa hangat kau sebut.
Aku pernah menginginkanmu secara sederhana, layaknya buliran keringat ayah demi mewujudkan mimpi sepatu anak perempuannya. Seperti tanganku yang terangkat, jauh sebelum tangan kita menjabat; berdoa untuk sosok seperti kamu.”
“Hari yang aku takutkan adalah hari dimana kamu tak menginginkanku lagi
Hari yang aku takutkan adalah hari dimana kamu tak memedulikanku lagi
Hari yang aku takutkan adalah hari dimana kamu tidak takut kehilanganku lagi”

Hari ini, Sabtu 23 Agustus 2014 menjadi peristiwa besar bagi seseorang berinisial ‘A’ ( ciee.. inisial! ). Laki-laki bongsor itu akan memulai kehidupan baru dan berstatus sebagai ‘suami’.

SELAMAT! Selamat! Selamat! Selamat, man!

Tentang semua yang terjadi padamu, sungguh aku ikut bahagia. Tentang berita pertunangan, pun tatkala undangan pernikahanmu sampai di depan rumahku, bahagiaku benar-benar tak bisa ku bendung. Hehehehe. Mempersiapkan segalanya dengan sempurna harus aku lakukan, karena tampil sempurna di pesta pernikahanmu adalah tujuan.

But, hey, aku lupa, bahwa sejatinya sempurna hanya milik Yang Kuasa. Dia yang dengan sekejap mata bisa membuyarkan rencana menjadi semacam aral. Jadi seperti ini, H-7 pernikahanmu aku masih bahagia akan menyambutnya. H-4 pernikahanmu, aku memikirkan baju apa yang akan kukenakan dan kado apa yang harus kuberikan. Tapi, rencana memang hanya rencana. H-2 yang seharusnya aku hunting baju dan kado, H-2 yang seharusnya partner kondanganku bisa datang dan nemenin, semuanya gagal, nggak bisa. Rupanya rencana dan hatiku tak bisa berkompromi lagi. Dia seperti meronta, merintih, dan menangis ketika melihat sepucuk undangan yang bertengger di atas meja belajar. Fiuh, what’s up, girl?

=================/ /==================

Singkat cerita, laki-laki berinisial ‘A’ ini pernah menjadi orang yang amat special di hati saya. Ya Rabbi, it was almost 8 years he had been my first love. Dan rasanya saat itu aku nggak punya kuasa buat ngasih tau semua yang aku rasain. Jadi, kita berdua maen-maen bareng, di sekolah dan di rumah ketemu. Tiap sore sengaja jalan-jalan naik sepeda atau motor dan dengan sengaja lewat depan rumah dia, and he did it, too. Aku pikir, tanpa aku jujur tentang semuanya, dia udah tau. Jaman-jaman kuliah pun, kita masih maen bareng, sms’an sampe tangan keriting. Karena kita merantau di kota yang sama, jadi kadang dia maen ke rumah, jemput, trus jalan ntah kemana. Without telling him my feeling, I knew he knew. I didn’t even care bout his feeling.

Sebelumnya aku tahu bahwa semua ini akan terjadi. Bahwa aku akan diabaikan, bahwa aku akan ditinggalkan dan terlupakan. Jadi tanpa mengucap cinta atau pun janji, dia pergi ntah kemana dan kenapa. Untuk selalu positive thinking adalah sesuatu yang selalu aku upayakan. Dan yes pikirku dia mau konsentrasi sama sekolah biar cepet lulus lalu kerja. Tapi kabar dia udah punya pacar adalah kabar yang pertama kali aku dengar. Sakitnya tuh... #hmm

Hari demi hari, tahun demi tahun, akhirnya kita udah nggak berhubungan lagi. Sama sekali. Dia bahagia sama pacarnya, aku pun merangkai hari-hari penuh dengan keceriaan bersama pasanganku. Tapi melupakan tidak semudah seperti mengatakannya. Suatu ketika aku bertemu, berpapasan atau melihat sekilas si laki-laki berinisial ‘A’ ini, kadang-kadang jantungku masih aja dag-dig-dug nggak karuan. Entah. Padahal, aku sangat yakin seratus persen bahwa aku sudah tidak menyisihkan sedikit pun rasa sayangku buat dia. Sungguh.

Iya, terus ini kenapa?

Jantungku masih saja berdetak kencang saat sosoknya ada di sekitarku...


=================/ /==================


Aku berkata pada diriku sendiri bahwa kelak di resepsi pernikahannya aku harus menggandeng pacar sebagai partner kondangan. Biar nanti saat resepsi aku ada pegangan. Biar mataku nggak berkaca-kaca. Setidaknya, biar aku nggak melakukan hal-hal yang nggak diinginkan di tempat resepsi. Mecahin piring atau gelas, misalnya. Partner kondanganku adalah penguatku. Iya. Iyain aja.

Sebenernya aku bisa aja dateng sama Olis, salaman sama pengantin, ngasih selamat, makan-makan, dll. Ya Allah, tapi aku nggak bisa bayangin gimana ekspresi wajahku nanti. Gimana nanti Olis Celvi bakal ngejekin aku dari pulang resepsi sampai rumah, sampai besok besoknya lagi. Iya kalau misal aku bisa tegar, kalau nanti aku nangis di tempat resepsi gimana. Kalau air mataku jatuh sendiri gimana. Aku bayanginnya aja udah nggak kuat. Ya Allah semoga semua itu tidak terjadi, aamiin. L

Dan H-3 si pacar dengan entengnya dan tanpa rasa bersalah membatalkan rencana yang sudah aku minta dia untuk mengusahakan dari sebulan lalu. Rasanya campur aduk. Mataku berkaca-kaca lagi. Aku nggak tau... L

H-2 rencana dan hatiku jadi berantakan. Aku nggak bisa mikir lagi tentang baju ataupun kado. Aku mikirin siapa yang bisa jadi partner di resepsinya dia. H-1 resepsi bikin hati dan pikiran nggak karuan. Malam kemarin nggak bisa tidur, malam ini pun juga. Finally, aku menemukan beb Yuda, yang mau jadi partnerku di resepsi nanti. Alhamdulillah. J


                                 =================/ /==================


SELAMAT ya ndud, si laki-laki berinisial ‘A’! Akhirnya kamu menemukan paket lengkap dari Tuhan, untuk tumbuh, menua bersama... dan saling melengkapi selamanya. Sakinah mawaddah warahmah. Barakallah, aamiin.

MAAF ya beb Yud, kali ini bakal ngerepotin kamu. Oh okay, udah sering banget kita ngerepotin. But you will always be there #eeaaa. Aku nggak tau apa yang bakal terjadi di resepsi nanti. Segala kemungkinan baik dan buruk udah aku pikirkan (lebay). Aku mohon saat resepsi nanti, kakimu nggak pernah sedikitpun jauh dari bayanganku, beb. Nggak peduli apa kata orang, kamu harus tetep ada di sampingku saat resepsi. I think this is what people called ‘kerempongan dan keribetan perempuan’, sampai terkadang hal-hal yang belum tentu terjadi pun mereka khawatirkan. Maaf beb, untuk aku yang selalu lebay.J

TERIMA KASIH laki-laki berinisial ‘A’ karena sudah hadir dalam hidupku. Yang membuatku belajar bahwa semua yang terjadi tak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Bahwa mencintai seseorang bukan berarti juga harus memilikinya, dan aku akan selalu belajar untuk ikhlas dan mengikhlaskan.

TERIMA KASIH beb Yud, karena telah bersedia menjadi partner kondanganku untuk dua kali resepsi ini. Partnerku penguatku, uyeeee! Terima kasih karena selalu menolong dan selalu ada, beb.J
LET’S ROCK THE PARTY! \m/

Bismillahirrahmanirrahiim!





Kamis, 22 Mei 2014

Tetaplah Mencintaiku


Akankah kau tetap mencintaiku?

Jika suatu saat nanti aku tak lagi menggemaskan, akankah kau tetap mencintaiku?

Jika kelak kulitku lebih gelap dari sekarang, tubuhku lebih tambun, akankah kau tetap mencintaiku?

Jika nanti suara cerewetku mulai terlihat menyebalkan, akankah kau tetap mencintaiku?


Jika suatu saat nanti perhatianku tak lagi tertuju sepenuhnya padamu, akankah kau tetap mencintaiku?

Jika kelak rambutku semakin memutih, gerakanku semakin lambat, akankah kau tetpa mencintaiku?

Jika nanti sudah habis waktuku didunia ini untuk mendampingimu, akankah kau tetap mencintaiku?


***


“Hmmm, bukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab...”, katamu.





Selasa, 06 Mei 2014

Aku dan Oriflame

Hae gaes..
Sehat?

Alhamdulillah. I'm pretty good.
( Oke nggak ada yang tanya kabar aku juga kali ya -_- )

Hahahaha :D
Duileee yang lagi seneng. Tjieeee yang baru aja punya bisnis baru...
Iya.. Iya.. Kalo iya kenapa? Mhehehe berasa langsung jadi entrepreneur gini #eeaa

Sebenernya 'punya bisnis' adalah cita-cita aku dari dulu, dari jaman kuliah. Pengen punya bisnis makanan sendiri, clothing, pengen jualan juice sendiri juga. Iya, usaha sendiri. Usaha dari diri sendiri. Cuman karna aku belum punya cukup 'modal' dan belum pengen ngerepotin siapa-siapa, jadilah aku memilih bisnis yang modalnya murah tapi bonusnya mewah. 

kalo ini aamiin bwingits

HAHAHAHAHAHA :D

Jadi, apakah bisnis modal murah bonus mewah ituh? 

Nggak usah pikir panjang juga kalian uda pasti tau. *yuhuuu liat dijudul postingan ini ea kakak*

Aku dan Oriflame
Oriflame... Iya... Oriflame... 

Salah seorang temen tanya, "Oriflame? Oriflame yang bisnis MLM itu lu?"

Yap, bener banget!
ORIFLAME, bisnis yang menggabungkan sistem Direct Selling (Penjualan Langsung) dan M-L-M (Multi Level Marketing). Oriflame yang berasal dari Swedia ini sudah berdiri sejak tahun 1962, dan masuk ke Indonesia tahun 1967. Widiiww, sudah lama juga ya :D
(I'm gonna tell you further bout Oriflame in next posting mhehehe )

Sejak bergabung dengan Oriflame akhir Januari 2014 kemaren, aku belajar banyak. Belajar bisnisnya (pasti), belajar menghadapi banyak sifat-sifat orang yang beda-beda (dan aku harus pahami itu), belajar mengatur strategi, belajar menghilangkan rasa malas (kalo ini paling susah :D), dan masih banyak lagi. 

Modalku yang cuma 49.900 (untuk biaya pendaftaran) sudah langsung kembali saat melakukan 2 kali penjualan. Ya namanya juga Direct Selling, Penjualan Langsung, yaaaa keuntungan yang didapet juga langsung masuk kantong. Keuntungan langsung yang didapet dari penjualan saja mencapai 200-300ribuan. Itu belum bonus bulanan dari Oriflame yang masuk ke rekening. ( Sssstttt, next time bakal aku jelasin tentang jenjang karir di Oriflame juga ya. Iya... Di Oriflame emang ada jenjang karirnya, yaaa kayak di kantor-kantor gitu, di Oriflame kita bisa naik jabatan "semau kita" ).

Roda itu berputar ya. Semangat juga. Ini ni yang jadi tantangan terbesarnya. Kadang semangat ini membara banget buat ngejalanin bisnisnya, ditengah-tengah jadi males, ntar ntaran, dll. Tapi, selama kita ngejalanin have fun insyaAllah walau semales apapun, bakalan tetep enjoy ngejalanin bisnisnya. #eeaaa

Harapanku sih, semoga aku bisa tetep istiqomah menjalani bisnis ini sampai ke level yang tertinggi. Meski aku tau jalannnya nggak akan mudah, tapi aku percaya ada secuil kemudahan yang akan membantu. Semoga semangat ini tetep terjaga, orderan selalu laris manis, secepatnya punya core team, downline semakin banyak, target selalu tercapai, dan aku bisa menjadi upline yang lebih lebih baik lagi. Aamiin.

AAMIIN..
AAMIIN..
AAMIIN..

Busyeeet "Aamiin" nye gedhe bener. Ya semoga diijabah ALLAH SWT.
Aamiin :)

Thanks for reading gaes 
love you all~

-Lulu-
#salamselfie

Jumat, 02 Mei 2014

I'M HAPPY. I'M BACK

Hello everybody!
What's up?

Hehehe, welcome to my blog :)


WELCOME BACK, LULUUUUUUU :D

Alhamdulillah, akhirnya blog aku kembali. Setelah berbulan-bulan dia tersesat dan tak tahu arah jalan pulang gegara aku lupa password dan dengan menyesal nggak bisa log in deh. *pukpuk
Bisa log in  lagi itu bahagia banget. Iya. Bahagia. Happy.
Aku itu orangnya gampang banget dibahagiain. Dikasih mendoan anget plus sambel aja udah bahagianyaaaaaaa minta peluuuk. Hehehehe.


Bahagia. Bahagia. Bahagia. Happy. Happy. Happy.
Gaes, kenapa sih kita harus bahagia? 
Duh, siapa sih yang nggak pengen bahagia. Semua orang pasti pengenn bahagia. Setiap detik, setiap hari.
"For every minute you are angry, you lose sixty seconds of happiness." - Ralph Waldo Emerson.

Tuh liat kata Opa Emerson, kita adalah orang yang merugi kalo kita nggak bahagia. Hahaha. Pokoknya bahagia itu harus dan wajib. Ndak perlu mahal dan muluk-muluk untuk mencapai bahagia. Cukup mulai dari sisi yang paling sederhana. Mensyukuri dan menikmati apa yang ada dan yang kita punya. So damn simple. 

Bahagia itu simple.

Sesimple saat kamu buka mata setelah bangun tidur dan menyadari kalo kamu masih diberi nafas dan kesehatan.

Sesimple saat kamu ngecek ATM, dan menemukan saldo kamu bertambah karna ada transferan dari gaji ngajar, bonus bulanan Oriflame, dan dari customer secara bersamaan.

Sesimple saat kamu buka kulkas, dan nemuin ada sekotak es krim vanilla kesukaan kamu didalamnya.

Sesimple saat melihat senyuman Ibu yang merekah ketika menyambut anaknya pulang kerumah.

Sesimple perasaanku saat kamu menempatkan tanganku dalam tanganmu.

Sesimple aku menemukan kembali password blog ini and finally bisa nge-blog lagiiii.

Sesimple ketika kita mengucap Alhamdulillah...

Iya. Bahagia sesimple itu.


Wiiih, still..

"WELCOME BACK LULU"
"HAVE A BLAST DAY ALL"
"Jangan Lupa Bahagia"


-Lulu-
#salamselfie