Rabu, 14 Maret 2018

Pregnancy Story: A Love Story


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

I’m so excited karena akhirnya ada cerita baru di blog ini. Setelah dilema mau ngepost tentang ini atau tidak, akhirnya nggak tahan juga ingin share. Dan ini akan menjadi cerita yang cukup panjang.
Singkat cerita, setelah 5 bulan saya menikah, saya positif hamil. Berbeda dengan temen-temen saya yang setelah menikah langsung positif, saya melakukan beberapa ‘usaha’ terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Alhamdulillah semua atas ijin Allah SWT.

Setelah test pack menunjukkan dua garis, saya dan suami bahagia dan bersyukur. Apalagi rejeki ini datang saat bulan Ramadhan (tahun lalu). Saat itu, saya masih tetap berpuasa sampai hari ke 30, ya walaupun ada yang bolong-bolong karena pengen disayang dan makan sepuasnya hehee. Usia janin saat itu memasuki 6 minggu (saya hitung dari Hari Pertama Haid Terakhir). Allah Maha Romantis, kado Ramadhan untukku sungguh so sweet.

Saya sengaja nggak cerita ke siapa-siapa kecuali keluarga dan teman dekat. Hanya bermodal pregnancy knowledge dari Oom Google, saya jadi tau hal-hal apa saja yang akan dialami Ibu hamil saat trimester pertama. Saya juga tidak langsung check up ke bidan atau dokter, pengennya nunggu nanti kalau janin sudah agak terlihat  sekaligus memastikan apakah janin saya ini berkembang atau tidak.

Karena beberapa teman saya ada yang mengalami keguguran, janin tidak berkembang, dll, yang akhirnya harus di ‘kuret’, saya memutuskan untuk biasa-biasa saja menjalani kehamilan ini. Tidak terlalu senang dan overprotektive tapi tetap terkontrol asupan gizi dan jam istirahat.

TRIMESTER PERTAMA

Pengalaman trimester pertama para Ibu hamil pasti berbeda-beda, begitu juga saya. Banyak perubahan yang saya alami, terutama pada tubuh saya. Hal pertama yang jadi langganan adalah jerawat. Jerawat jadi muncul semuka-muka, bahkan muncul juga di bagian dada atas. Oh Gusti Allah... Mana nggak boleh diobatin pulak. Pusing kan pala barbie! Tapi memang hal itu wajar untuk ukuran wanita yang terbiasa berjerawat bahkan sebelum hamil. Kata teman-teman sih ‘gawan bayi’ atau bawaan bayi, jadi dibawa santai aja. Nanti juga habis lahiran bakal hilang. Aamiin...

Kedua, bagian lipatan-lipatan tubuh menghitam, apalagi untuk wanita yang kulitnya udah hitam macem saya ini. Bagian leher, ketiak, aerola, dan bagian lipatan lainnya. But no problem! Inget, Allah SWT tidak melihat hambanya dari bentuk dan rupa, tapi bagaimana dia bisa meningkatkan iman dan taqwa tiap harinya.  Hihi *menghibur diri*

Ketiga, payudara semakin besar. And it’s normal. Hampir semua ibu hamil mengalami hal ini. Ya gimana enggak, nantinya si payudara mau diisi Asi, untuk anak bayi ya, bukan untuk bapaknya. Jadi disini saya hanya berusaha untuk bisa merawat dan lebih menyayangi si payudara agar nantinya dia dan anak bayi bisa berteman akrab. Salah satunya mengkonsumsi suplemen kehamilan (plus menyusui) sejak dini dan juga rajin membersihkan payudara.

Alhamdulillah di trimester pertama ini tidak ada halangan yang berarti. Allah SWT mudahkan segalanya. Tidak ada mual, muntah ataupun pusing. Itulah kenapa saya masih bisa ikutan puasa hehe. Saat lebaran pun (saat usia kandungan 8minggu) Allah masih beri keringanan dalam perjalanan mudik yang luar biasa; Semarang-Pekalongan-Brebes-Semarang-Klaten-Semarang-Jepara-Semarang. Semua berjalan sesuai doa saya. Mungkin karena terlalu dibawa santai, banyak yang tidak tahu kalau saya hamil, kadang saya sendiri juga lupa. Haha
Saat janin berusia 12minggu, untuk pertama kalinya saya check ke dokter. Alhamdulillah janin sehat dan aktif, pulang-pulang hanya dikasih suplemen aja sama jaga kondisi. Oh siap bossque!

usg pertama, uk 12weeks


TRIMESTER KEDUA

Memasuki trimester kedua, tentu saja perut ini semakin membesar. Nggak hamil aja perut ini udah buncit, nah bayangin aja gimana saya pas hamil. Haha. Beberapa hal baru mulai bermunculan di trimester ini. Dan disini saya seneng banget karena itu tandanya saya bener-bener kayak orang hamil. Hoho.

First Kick!

Tendangan pertama saya rasakan saat usia kandungan (uk) 17weeks. Pada saat posisi rebahan, kepala lebih tinggi, saya merasakan sesuatu berdetak dari dalam perut.
“Hah, apaan tuh? Detak jantung masa? Kenceng amat?”
Saya kembali ke posisi rebahan tadi, dan detaknya makin cepet seperti detak jantung. Semoga itu bener-bener tendangan si bayi ya. Apa jangan-jangan dia cegukan? Ya pokoknya begitulah yang saya rasakan pemirsa.

Strech-mark!

Aduh ini saya telat banget sih. Harusnya dari awal kehamilan udah harus oles oil-oil ke perut sebelum strech-mark (terlanjur) muncul. Sempet kaget saat bagian bawah perut banyak garis-garis hitam (saya pikir strechmark warnanya garis-garis putih gitu), ternyata oh ternyata. Kata dokter udah telat, nggak bisa dihilangin. Yasudahlah mau gimana lagi ya. Jadi buat yang belum hamil atau yang lagi hamil muda, rajin-rajinlah oles oil-oil ke seluruh bagian perut (ka-ki, atas-bawah), bagian paha juga jangan sampe ketinggalan agar terhindar strechmark bandel nan jahara.

Rambut Nggak Rontok!

Ini juga salah satu yang bikin happy sih. Biasanya kalau habis sapu-sapu rumah ada banyak rambut rontok yang ketangkep, lah ini malah berkurang bahkan nyaris nggak ada. Mau banget Ya Allah ini rambut begini terus sampe tua. Hehe.

Eating Moster!

Sudah mulai makan banyak, sudah mulai menggendut. Alhamduillah. Tapi buka berarti sekali makan habis dua porsi ya. Kita sering makan sengan porsi sedikit-sedikit dan ngemilnya banyak. Banyak sayur dan buah juga cairannya jangan lupa. Bayakin jalan kaki dan naik turun tangga, biar lemaknya nggak terlalu numpuk. Yang terpenting jangan capek-capek, dah itu aja.

Di trimester kedua ini saya juga mulai cari tahu tentang hypnobirthing; melahirkan tanpa rasa sakit. Jujur aja saya takut menghadapi proses melahirkan. Saya sering membayangkan bagaimana bisa bayi segede itu keluar dari lubang kecil itu. Omona... Saya juga orangnya gampang panik dan ribet banget. Makanya pas denger tagline “melahirkan tanpa rasa sakit” langsunglah saya tertarik pake banget. Mulailah saya baca-baca artikel tentang hypnobirthing, menjalani kehamilan dan melahirkan dengan menyenangkan. Untunglah saya ketemu instagram Bidan Yesie @bidankita, websitenya Bidan Kita dan juga channel youtube beliau. Uunnchh thank you Bidan Yesie atas ilmu dan tips&triknya tentang bagaimana menjalani kehamilan dengan santai, happy, tapi tetap hati-hati dan ternutrisi (juga tentang melahirkan tanpa rasa sakit :D)

TRIMESTER KETIGA

Menjadi ibu hamil sungguhlah menyenangkan. Minta apa-apa dituruti, dimana-mana bikin sensasi. Sensasi ngeliat ibu hamil ya itu, bawaannya pengen ngeliatin terus. Ya kan?! Setiap hari saya berangkat kerja naik bus trans, dan selalu penuh sesak. Untung aja saya lagi hamil tua ya, jadi setiap hari selalu merasa special karena orang-orang pada suka ngeliatin dan hampir setiap orang mau ngasih tempat duduknya untuk saya. Uuuh, so sweet.

Trimester ketiga bukan berarti leyeh-leyeh semata. Justru disini saya banyak gerak. Saya kerja di gedung lantai 5 dan sering kali saya turun nggak pakai lift. Rasanya emang sedikit capek, ngos-ngosan tapi bawannya jadi lebih enteng. Coba aja. Haha.

Di usia kandungan 27weeks sampe 37weeks, saya rutin melakukan yoga. Saya bela-belain yoga ke klinik bersalin Ngesti Widodo Ungaran seminggu sekali (yang perjalanan pulang-pergi dari rumah satu jam lebih) karena saya jarang jalan-jalan pagi. Pernah coba yoga sendiri di rumah tapi malah kram dong, haha. Buat yang jarang gerak, latihan yoga ini so worth it, apalagi kalau seminggu 3 kali atau tiap hari. Yang penting konsultasi dulu sama dokter kandungan.

Banyak banget gerakan yang bermanfaat saat sesi yoga. Selain melatih nafas dan konsentrasi, dengan melakukan prenatal gentle yoga, bisa juga membantu posisi adek bayi agar cepat turun ke panggul (biar cepet bukaan/lahiran), melunakkan otot-otot vagina dan panggul (biar lahiran so smooth and easy), dan mengurangi rasa sakit. hehe. Terima kasih prenatal gentle yoga, karena mu aku tak merasakan nikmatnya sakit pinggang atau kaki bengkak. Rasa sakitnya hanya nyeri pada bagian tulang vagina saat menuju lahiran karena kepala adek bayi udah masuk panggul dan turun banget (tinggal launching aja), itupun ada gerakan yoga untuk mengurangi rasa sakit itu. MasyaAllah.

Sungguh nikmat dan mudah menjalani kehamilan ini apalagi kalau kita santai, tenang, dan teredukasi. Dan yang terpenting adalah kalau kondisi ibu dan bayi selalu sehat. Sungguh benar apa kata Bidan Yesie bahwa Knowledge is Power. Saat kita sudah teredukasi, inshaaAllah masalah apapun dalam kehamilan jadi bisa teratasi (dengan mencari soslusi terbaik dan atas ijin Allah SWT tentunya), dan yang terpenting adalah saya jadi nggak gampang panik dan jadi lebih ikhlas menjalani kehamilan ini hehe.

Sampai-sampai Mas Ulil uri nampyon bilang "Wah, sungguh istriku hebat!"
*melayang ke langit ke tujuh!*

YEAH THATS ALL! CERITA KEHAMILANKU: A LOVE STORY!
Cerita tentang proses melahirkan saya bisa dibaca di sini ya!

Semoga yang lagi hamil, sehat selalu dilancarkan proses melahirkannya.
Semoga yang lagi ikhtiar, semua doa segera diijabah Allah SWT tahun ini.
Semoga yang mau nambah lagi, segera cess pleng tekdung lagi anak kesekian, tahun ini.
Semoga yang masih single, bisa melangsungkan Akad Nikah tahun ini juga.
Aaamiin YaRabbal'aalamiin...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Xoxo,
Lulu.