Jumat, 02 Januari 2015

Selamat Ulang Tahun

Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam sepi. Meniup lilinku sendiri tepat ketika hari berganti. Menghitung tiap rizki yang diberi Tuhan tanpa gaduh; udara, cahaya, jantung yang berdetak, atau senyum yang merekah di bibir saya sendiri.
Saya akan berbaring menatap langit-langit, mengingat-ingat segala yang terjadi setahun kemarin; Berapa jauh saya berjalan? Berapa orang yang saya temui? Berapa banyak saya belajar? Kemudian tertawa geli setelahnya. Saya tidak pernah kemana-mana. Dan kemanapun melihat, bayangmu masih satu-satunya yang kutemui. Sejak kamu pergi, satu-satunya yang kupelajari hanya menanti dan menutup hati.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya dalam riuh. Dikelilingi manusia-manusia paling baik sejagad. Menerima tiap senyum dan cinta tercurah tak henti-henti. Bahkan di hari ini kamu bertukar salam dengan orang-orang yang biasanya tak bertukar kata-kata. Meniup lilin dan mendengar tiap doa dipanjatkan, tiap harap diamini. Sekalipun tiap doa harus diulang tiap tahun. Terima kasih untuk tidak lelah mengharapkan yang terbaik untuk saya.
Saya benci kejutan. Saya lebih sering tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Tapi saya suka kado. Dan segala macam isinya. Saya suka cerita lucu dan tiap tawa yang berkelindan diantaranya. Dalam tiap jeda, saya bersyukur untuk tiap tawa, kado dan (bahkan) kejutan. Saya bersyukur telah dicintai terus menerus sepanjang hidup. Telah dikirimi Tuhan begitu banyak manusia baik yang menghujani saya sepanjang waktu dengan cinta. Meskipun satu-satunya cinta yang saya mau tidak pernah jadi milik saya, di sisa hidup.
Bagaimana caramu menghabiskan hari ulang tahunmu?
Saya suka merayakannya di detik-detik terakhir. Saat tiap selamat telah dibaca dan tiap tiap bingkisan telah terburai isinya. Tiap doa telah didengar dan tiap tawa menguap di udara. Sepi kembali,  kali ini dengan lara.
Ketika seribu selamat tidak berarti apa-apa dibanding satu darimu.Ketika sejuta senyuman tidak pernah sanggup mengalahkan milikmu.Ketika kamu tetap jauh berharga, bahkan tanpa lilin dan kejutan. Tanpa kado. Tanpa apa-apa.Ketika menunggu sesuatu yang tak pernah datang jadi begitu alami, bagiku.


Selamat Ulang Tahun.

2 komentar:

  1. Aku ndak mendedikasikan sebuah hari sbg hari ulang tahunku, tapi Ibuku tiap bulan bikin bubur pas wetonku (hahhaha oldezz nampaknya

    BalasHapus